Sabtu, 22 November 2008

PERHATIAN !!!



PERLUKAH KITA TAHU ?

Tanda terjadinya Kekerasan / Perkosaan :

perlakuan atau ancaman dari suatu tindakan kekerasan.
kekejaman oleh sedikitnya seseorang atau kelompok dari suatu pasangan yang belum menikah yang lain dari kelompok dalam konteks waktu. Kekerasan?kekejaman ini meliputi bentuk apapun dari perilaku seksual, seperti kekerasan, kekejaman secara fisik, dan pelecehan secara emosional atau lisan (Sugarman, DB. dan Hotaling, GT. Dating violence: prevalence).

Orientasi Pacaran (Gary L. Hansen, PhD) :

Laki-laki : Perempuan :
 Gengsi - Gengsi
 Ganteng - Cantik
 Macho - Seksi
 Modern - Modern
 Gaul - Gaul
 Mengharapkan - Membangun Pertemanan
Pengalaman seksual - Mencurahkan sayang


Fakta-fakta :

 8% siswa kelas 2 dan 3 SMP pernah mengalami kekerasan seksual selama pacaran (Foshee, V.A. et all, 1996)
 25% siswa kelas 2 dan 3 SMP pernah mengalami kekerasan fisik dan psikologis (Foshee, V.A. et all, 1996)
 27,5% Mahasiswi pernah mengalami perkosaan dan percobaan perkosaan sejak berumur 14,3 th (Koss, et all, 1987)
 37% perempuan pernah mengalami perkosaan sejak usia 16 th (Kilpatrick, et all, 1985)
 Dari tahun 1973-1990, angka org yg pernah mengalami perkosaan fluktuatif antara 0,6 -1,1 org/1000 (Voight, et all, 1994)
 Pada usia 16-24 th terdapat 15,6 kejadian /1000 perempuan
 Dari 1,5 juta laporan perkosaan menunjukkan korban paling banyak adalah perempuan berusia 16-25 th (Voight, et all, 1994)
 70% Korban perkosaan adalah perempuan yg belum menikah (Voight, et all, 1994)




Fakta-fakta lain :

 1 dari 3 perkosaan terjadi di dalam rumah (Wolfgang, et all,)
 6:1 pelaku kekerasan adalah teman dekat (NCVS)
 >50% dari sekitar 1000 mahasiswi pada PT di kota besar AS telah mengalami perkosaan yg dilakukan pacar mereka (Abbey, A., et all, 1996)
 10,2% pelaku kekerasan domestik adalah pacar (mitra perempuan, 1998)
 80-95% perkosaan mahasiswi dilakukan oleh teman dekat (Abbey, A., et all, 1996)
 22% murid SMA dan 32% mahasiswa (L+P) pernah mengalami kekerasan selama pacaran (Sugarman, et all, 1989)
 Di Kanada 16-35% perempuan pernah mengalami kekerasan fisik selama pacaran (Sugarman, et all, 1989)
 Korban perempuan dua kali lebih banyak dibandingkan laki-laki (Makepeace, J.M., 1986)
 National Crime Victim Survey berkesimpulan, perempuan 6 X lebih rentan menjadi korban (Bachman, R., et all, 1995)


Jenis Kekerasan :

o Prilaku fisik / pelecehan secara fisik
o Melakukan perbuatan seksual
o Prilaku Psikologis / pelecehan secara emosional

Karekteristik Korban :

 Perempuan Muda berusia 12-18 th (Bereau of Justice Statistic, US Dept of Justice, 1995)
 Perempuan yg memiliki peer group pernah menjadi korban (Gwartney-Gibbs, et all, 1987)
 Perempuan yg jarang pergi ke Tempat Ibadah (Makepeace, J.M, 1987)
 Banyak memiliki bekas pacar/ sering gonta-ganti pacar(Gray, H.M., 1997)
 Perempuan yg pernah mengalami kekerasan Sebelumnya (Ageton, S., 1983)


Karekteristik Pelaku :

 Lelaki yg memiliki peer group dimana mereka mempunyai kecenderungan seksual yg agresif
 Pemabuk dan pengkonsumsi narkoba
 Play boy
 Selalu mengambil peran aktif, banyak mengeluarkan uang
 Memiliki pemahaman yg salah tentang Seks
 Pernah melakukan hubungan seksual
 Memiliki asumsi ttg perkosaan yg keliru (Gwartney-Gibbs, et all, 1987)
 Lelaki yg sering lepas kendali emosinya
 Lelaki yg terlalu possesive
 Lelaki yg “bermulut manis” (Makepeace, J.M., 1988)


Pencegahan-pencegahan :

 Kekerasan bukan bagian dari hubungan antar manusia
 Komunikasikan segala hal
 Cinta tdk bisa mengatasi segalanya
 Kembangkan kemampuan Relationship
 Minta bantuan profesional
 Kekerasan dlm pacaran bukan bumbu pemanis
 Pikirkan lagi jika ingin berpacaran


Pelecehan Seksual :

 Bentuk perbuatan yg sangat subtil (halus), seperti mengedipkan mata, mengomentari bentuk tubuhnya, menyiulinya, meraba, atau menciumnya, mulai dari yg persuasif sampai dengan yag menggunakan kekerasan (Nursyahbani Katjasungkana. 1996. “Sang Peleceh”. Gatra. 29 April. Hal. 9.)
 Menyentuh bagian intim (rabaan, ciuman)
 Memaksa melakukan hubungan seksual
 Perkosaan dan percobaan perkosaan
 Melakukan hubungan seksual dlm keadaan mabuk


Pelecehan secara Fisik :

 Menampar
 Mencekik
 Menghantam
 Menendang
 Mencakar
 Membakar
 Menjambak
 Menggunakan senjata
 Mengancam menngunakan senjata
 Membatasi seseorang



Pelecehan secara Emosional :

 Menghina
 Mengutuk
 Meremehkan
 Mengancam
 Meneror
 Menghilangkan hak milik
 Mengasingkan dari keluarga dan teman
 Possesivness (cemburu yg berlebihan)
 Larangan bersolek
 Larangan bersikap ramah kepada orang
 Membatasi melakukan kegiatan yg disukai
 Pemerasan
 Larangan berteman
 Keharusan menemani kemanapun
 Keharusan siap kapan pun


Misperseption :

 Possesivness bukan bagian dari cinta
 Aku dilahirkan utkmu, kamu dilahirkan utkku
 Percekcokan adalah bumbu percintaan
 Jomblo tidak trendy

HUBUNGAN SOSIAL PELAKU KEJAHATAN & KORBAN PERKOSAAN
(Lembaga Kriminologi UI, 1985)

1. Hubungan dekat ( keluarga ) 22%
2. Hubungan agak dekat ( pacar, teman ) 60%
3. Tidak kenal 28%

By. Sirajudin Noor, SKp. M. KES.